Monday, April 15, 2013
Cara kerja VCD Player
Menjelaskan
Cara kerja
a. Cara kerja VCD Player
Kepingan CD
Mungkin
ada beberapa teman-teman yang ingin mengetahui cara bekerjanya CD player. Nah,
mungkin ini bisa menjadi gambaran.
(dikutip dari http://www.howstuffworks.com/cd.htm)
Suara
yang ditangkap oleh alat pemroses suara memiliki tipe data digital yangmana
datanya dinyatakan dalam bilangan biner, yaitu 0 dan 1. Serangkaian 0 dan 1 ini
merepresentasikan suatu nilai sendiri yangmana dengan decoder tertentu akan
menghasilkan nilai yang diinginkan (data yang diperoleh tidak rusak/sesuai).
Pada
kepingan CD, data 0 diperoleh dari ‘lubang’ yang dibuat oleh CD writer,
sedangkan data 1 tidak memiliki ‘lubang’. Jadi, deretan data seperti 1011,
dalam bentuk fisik akan menjadi: rata-lubang-rata-rata. Lubang ini
dimensinya sangat kecil sekali.
Konstruksi
CD dengan lubang ini bukanlah apa yang terjadi pada jaman sekarang. Namun,
dasarnya sama. Sekarang, lobang atau ratanya diganti dengan transparan atau
buramnya salah satu lapisan pada CD yang namanya Photosensitive Dye. Nah,
lapisan ini yang menentukan pola deretan data 1 dan 0.
Mengapa
disebut CD burner? Karena itulah yang dikerjakannya, mem’bakar’ lapisan
Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram alias tidak transparan. Apa
yang terjadi apabila dia transparan? Bila transparan, maka dengan CD reader,
akan terbaca sebagai 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0.
Kok
jadi transparan dan buram sih istilahnya? Memang demikian, karena cara kerja CD
reader adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkannya ke keping
CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD reader) atau tidak. Apabila
dipantulkan (berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak
terbakar) berarti data ini adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah
pantulannya maka data ini adalah 0.
b.Cara Kerja DVD Player
Cara
Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena keduanya
memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke
arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan
CD maupun DVD.
DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker. Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:
Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.
- Sebuah laser dan lensa yang menjadi
perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan menggunakan
penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat kompatibel dengan
jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan panjang gelombang
780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650 nanometer.
- Trak mekanik (tracking mechanism)
yang merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam
mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem tracking
ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
Didalam DVD Player terdapat komponen berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format digital, seperti data video digital
Prinsip
kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari laser
ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus
dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan
terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer ,
karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki
jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis
pertama dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga
harus mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di
lapis kedua. Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan
polycarbonate dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen
opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang
dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi
kode-kode binary yang biasa disebut bit. Pekerjaan paling berat dalam sistem
pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan laser yang
harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada
tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan,
sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara
linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat
kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat ketika
mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD (yus)
(Sumber Data : Majalah
AUDIO-VIDEO edisi 25/Th.III/23 Desember 2001 hal 24)
Perawatan
CD Player dan CD
Sungguh
menyebalkan bila tiba-tiba lagu berhenti atau melompat saat menikmati CD
favorit sambil berkendara. Apa saja penyebabnya dan bagaimana pencegahannya?
MESKI kualitas suara daya tahannya lebih baik dari kaset audio, CD (compact disc) tetap rentan terhadap kerusakan. Hal ini biasanya terjadi akibat perilaku sembarangan atau kotornya udara di kabin mobil. Namun jika perlakuan dan perawatan dilakukan dengan benar dan rutin, umur pakai pun bisa panjang. Syarat itu berlaku baik terhadap head unit maupun keping CD.
MESKI kualitas suara daya tahannya lebih baik dari kaset audio, CD (compact disc) tetap rentan terhadap kerusakan. Hal ini biasanya terjadi akibat perilaku sembarangan atau kotornya udara di kabin mobil. Namun jika perlakuan dan perawatan dilakukan dengan benar dan rutin, umur pakai pun bisa panjang. Syarat itu berlaku baik terhadap head unit maupun keping CD.
"Faktor
utama penyebab lagu tiba-tiba berhenti adalah kotornya mata optik atau lensa
pembaca CD. Umumnya permukaan lensa tertutup kotoran berupa debu atau
jelaga," jelas Wahyu Tanuwidjaja dari Audio Workshop. Membuka kaca
GEJALA awal lensa kotor adalah permbacaan data CD yang meloncat-loncat (skip). Bila terus dibiarkan, akibat selanjutnya mata optik tak mau membaca sama sekali (error reading) sejak keping CD dimasukkan. Hal itu disebabkan tak sempurnanya sinar yang keluar dari lensa. Begitu pula pantulan jadi tak tertangkap sempurna.
GEJALA awal lensa kotor adalah permbacaan data CD yang meloncat-loncat (skip). Bila terus dibiarkan, akibat selanjutnya mata optik tak mau membaca sama sekali (error reading) sejak keping CD dimasukkan. Hal itu disebabkan tak sempurnanya sinar yang keluar dari lensa. Begitu pula pantulan jadi tak tertangkap sempurna.
Lalu, dari mana datangnya debu atau jelaga? Biasanya lensa lebih cepat kotor karena pengemudi sering membuka kaca saat berkendara atau mengoperasikan AC dengan mode sirkulasi. Hal ini menyebabkan debu dari luar termasuk jelaga dari asap knalpot diesel terbawa masuk. Bila ini yang terjadi, dalam waktu enam bulan saja lensa CD player sudah sangat kotor.
Walau
setiap unit single CD player sudah dilengkapi penyekat semacam karet atau kuas
di mulutnya, kemungkinan lensa kotor tetap besar. Hal itu karena ukuran jelaga
dan debu yang sangat kecil sehingga mudah masuk ke dalam head unit.
Jika
lensa sudah telanjur kotor, Anda bisa rnenggunakan pembersih CD player
berbentuk kepingan CD dengan bulu-bulu yang dilengkapi cairan pembersih. Tapi
cara itu kerap tak efektif. Solusinya, bawa saja head unit ke rumah audio untuk
dibersihkan.
Juga
tak disarankan membongkar dan membersihkan head unit sendiri. Soalnya proses
pembongkaran untuk mencapai lensa cukup rumit. Padahal biaya servis semacam itu
hanya sekitar Rp 50-60 ribu dan makan waktu 1-2 jam saja. Bukan jenis saku FAKTOR kedua adalah perlakuan terhadap keping
compact disc.
Terutama
pada permukaan tempat data direkam. Umumnya, produsen head unit membuat
penyekat di mulut lubang CD dari material khusus. Namun penyekat ini tetap bisa
menimbulkan goresan (scratch) pada kondisi keping CD baru.
Makin
sering CD dimasukan, goresan pun semakin banyak. Terlebih bila pada penyekat
ada kotoran yang agak keras. Sudah pasti goresan akan lebih dalam. Hal ini
menyebabkan permukaan CD kurang sempurna memantulkan sinar dari lensa. Akibat
yang terasa, pembacaan data jadi melompat-lompat (skip) atau malah tak terbaca.
Saat
menyimpan CD disarankan tak menggunakan penyimpan berbentuk saku. Karena kain
atau kertas halus di dasar kantung penyimpan mudah dihinggapi kotoran yang bisa
menimbulkan baret pada CD. Jauh lebih aman kotak penyimpanan seperti pembungkus
CD yang dilengkapi lingkaran pemegang di tengah.
Jika
permukaan CD sudah terlanjur kotor atau berjamur, Anda bisa menggunakan kain
halus untuk rnemhersihkannya. Namun hindari memakai tisu karena permukaannya
tak terlalu halus. Saat rnembersihkan, jangan ikuti alur guratan karena hal itu
justru bisa memunculkan goresan baru.
Lakukan gerakan mengelap dengan arah lurus dari pusat lingkaran ke sisi luar CD. Untuk menyamarkan goresan, Anda bisa gunakan wax pemoles bodi sebagai penambal dan membuat pembacaan lensa bisa kembali normal.
Memperbaiki
CD Player
VCD (Video Compact
Disc) merupakan salah satu alat perangkat elektronik rumah tangga yang
popular.VCD player merupakan alat elektronik yang bias menghilangkan stress,
Lhooo kok bisaaa….???.Karena dengan VCD Player seseorang bisa memutar musik
yang dia senangi,film atau bahkan juga bisa karaoke dengan keluarga.Tapi
bagaimana kloo VCD Player tersebut tiba-tiba mati atau gak nyala?? Pa ‘gak
nambah stress kita!!!.Jangan sedih dulu disini ada beberapa
cara/langkah-langkah untuk troubleshooting VCD.
Yang
dibutuhkan untuk menjadi montir tidak terlalu mahal, yaitu:
- Solder
kualitas baik, kalau bisa yang berbentuk tembakan dan tatakannya
- Penyedot
timah(desoldering) kualitas baik,biasanya yang panjang
- Timah
solder kualitas baik.
- Multitester
analog/digital
- Beberapa
buku elektronika dasar dan digital/reparasi
- Komponen-komponen
utama seperti resistor 1/4W hingga 10W, kapasitor tegangan tinggi,
transistor penguat standar buat monitor/TV, IC-IC amplifier, transistor
standar. Kesabaran dan hoby. Daripada Anda bawa ke tukang montir bayar
75-300rb, mending anda coba perbaiki sendiri dulu..
Prinsip Memperbaiki Perangkat
Elektronika
- Mencari
tahu kerusakan pada fuse/catu daya, transistor, resistor, ic atau
kapasitor dengan cara mengukurnya
- Mengganti
komponen yang rusak tersebut.
- Mentuning/mengetes
atau mengoptimalkan hasil (misal memutar trimpot, fokus pada flyback dll)
a. Mengukur
Komponen
Untuk mengukur nilai resistansi resistor :
1.
Tempelkan 2 buah pin multitester ke
kedua kaki resistor, baik yang belum disolder di PCB ataupun yang telah
disolder di PCB.
2. lihat nilai yang ditunjukkan pada
multitester
3.
jika multitetester menunjukkan nilai
yang sangat besar sekali, kemungkinan besar resistor putus. Umunya resistor
putus pada resistor daya tinggi 2-15W. Untuk memastikan keakuratan nilai
resistor, resistor yang terpasang di PCB dapat anda copot terlebih dahulu.
Jika terdapat
penyimpangan pengukuran > 20 %, sudah layaknya resistor tersebut diganti
dengan yang baru.
b.Mengukur Kapasitor
Untuk mengukur kapasitor, anda cukup lakukan hal berikut
:
1.
Hubungkan kedua pin + multitester ke anoda
kapasitor, dan pin – ke katoda kapasitor
2.
ubah dengan cepat susunan pin
multitester tersebut, jika multitester menunjukkan nilai tertentu dan berubah
secara perlahan (menurun), berarti kapasitor berada dalam keadaan bagus.
c.Mengukur Dioda
Untuk mengukur
dioda anda cukup menghubungkan kedua pin multitester dengan kaki dioda tersebut
jika dibolak balik menunjukkan nilai yang berbeda maka dioda dalam keadaan
bagus, jika dioda menunjukkan nilai yang sangat besar atau sangat kecil besar
kemungkinan dioda putus atau short yang harus segera diganti.
d.Mengukur
Transistor
Untuk mengukur transistor, cukup
kita pahami konsep mengenai anoda dan katoda pada dioda, jika transistor yang
diukur menunjukkan nilai perlawanan yang sangat besar sekali, maka transistor tersebut
dapat dianggap open/putus, jika transistor menunjukkan nilai yang sangat kecil
besar kemungkiann transistor short/jebol. Biasanya yang dijadikan sumber
referensi ialah pin Basis, dimana hasil pengukuran antara pin Basis - Collector
atau Basis - Emitor haruslah sama. Anda juga dapat menguji transistor standar
dengan melihat hFE yang dipasang pada multimeter digital, kalau nilainya masih
masuk akal ( 100-500) maka tuh transistor masih hidup.
e. Mengukur Transformator
Transformator
berfungsi mengubah besar tegangan sumber listrik menjadi tegangan yang
dinginkan. Contoh, tegangan 220V AC dapat diturunkan menjadi hanya 15AC
menggunakan transformator step down. Tegangan yang telah diturnkan ini
selanjutnya disearahkan dan diratakan menggunakan dioda dan kapasitor.
Untuk mengecek apakah transformator masih berfungsi dengan baik, anda ukur
tegangan AC di keluaran trafo tersebut, jika besarannya mendekati dengan yang
tertulis di badan trafo, berarti trafo masih bekerja dengan baik.
Kerusakan-kerusakan dan langkah-langkah troubleshooting
1.VCD Player mati/ led indikator dan layar tidak nyala
- Cek kabel AC (220 V) apa sudah tersambung dengan jala-jala listrik/PLN.
- Cek saklar on/off pada VCD Player.
- Cek regulator VCD.
2 Gambar pada TV normal tapi suara tidak ada
- Cek kabel audio yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
- Cek bagian audio pada VCD, kemungkinan IC penguat rusak
(
ganti IC LM 324 atau JRC 4558 ) atau ic audio pd eMPEG.
3
Suara ada tapi gambar tidak ada
- Cek kabel video yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
- Cek bagian video pada VCD kemungkinan penguat video rusak.
4 Gambar dan suara tidak ada padahal LCD/layar nyala normal
- Cek kabel audio
-Video yang menuju ke TV, mungkin putus/kurang connect.
- Cek bagian-bagian video dan audio.
- Bersihkan IC penguat video dan audio menggunakan thinner.
- Panasi IC dengan Blower/uap panas.
- Ganti Mpeg VCD.
5 Gambar macet-macet
- Cek optik VCD,bersihkan dengan kapas(cotton boat).
- Ganti kabel optiknya.
- Atur trimpot (Vr) yang ada didekat optik.
- Ganti optik.
6 Kaset tidak bisa keluar
- Kerusakan ada dibagiuan mekanik.
- Cek karet-karet pada mekanik.
- Cek dinamo pada mekanik.
- Cek gigi-gigi pada mekanik,kemudian beri pelumas(grease) pada gigi mekanik
- Cek kabel video yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
- Cek bagian video pada VCD kemungkinan penguat video rusak.
4 Gambar dan suara tidak ada padahal LCD/layar nyala normal
- Cek kabel audio
-Video yang menuju ke TV, mungkin putus/kurang connect.
- Cek bagian-bagian video dan audio.
- Bersihkan IC penguat video dan audio menggunakan thinner.
- Panasi IC dengan Blower/uap panas.
- Ganti Mpeg VCD.
5 Gambar macet-macet
- Cek optik VCD,bersihkan dengan kapas(cotton boat).
- Ganti kabel optiknya.
- Atur trimpot (Vr) yang ada didekat optik.
- Ganti optik.
6 Kaset tidak bisa keluar
- Kerusakan ada dibagiuan mekanik.
- Cek karet-karet pada mekanik.
- Cek dinamo pada mekanik.
- Cek gigi-gigi pada mekanik,kemudian beri pelumas(grease) pada gigi mekanik
tersebut.
- Cek gigi-gigi pada mekanik lagi,apakah ada yang sudah aus.
- Ganti gigi mekanik.
- Ganti mekanik.
- Cek gigi-gigi pada mekanik lagi,apakah ada yang sudah aus.
- Ganti gigi mekanik.
- Ganti mekanik.
Montir VCD/DVD
- Trafo VCD
biasanya murahan, cek dulu power supplynya masih bagus tidak.
- Tidak
banyak yang bisa dikutak katik di VCD/DVD. VCD/DVD itu paling biasa
sensor optiknya udah kotor sehingga susah baca cd Anda, pertama pastikan
anda bersihkan dengan bahan yang lembut seperti kapas, jangan sampai
tergores, kasih cairan seperti alkohol bolehlah.
- Kalau
masih tidak detect juga, coba putar potensio di deket optic tsb, kalau
tidak mau juga, kayaknya optic harus diganti.
- Kalau Anda
cek ternyata MPEGNya yang rusak, ada peluang mengganti mpeg baru.
Demikian jenis-jenis kerusakan dan cara mencari kerusakan pada VCD Player,semoga dapat bermanfaat dan kapan-kapan disambung lagi.
Cara kerja VCD Player
Menjelaskan
Cara kerja
a. Cara kerja VCD Player
Kepingan CD
Mungkin
ada beberapa teman-teman yang ingin mengetahui cara bekerjanya CD player. Nah,
mungkin ini bisa menjadi gambaran.
(dikutip dari http://www.howstuffworks.com/cd.htm)
Suara
yang ditangkap oleh alat pemroses suara memiliki tipe data digital yangmana
datanya dinyatakan dalam bilangan biner, yaitu 0 dan 1. Serangkaian 0 dan 1 ini
merepresentasikan suatu nilai sendiri yangmana dengan decoder tertentu akan
menghasilkan nilai yang diinginkan (data yang diperoleh tidak rusak/sesuai).
Pada
kepingan CD, data 0 diperoleh dari ‘lubang’ yang dibuat oleh CD writer,
sedangkan data 1 tidak memiliki ‘lubang’. Jadi, deretan data seperti 1011,
dalam bentuk fisik akan menjadi: rata-lubang-rata-rata. Lubang ini
dimensinya sangat kecil sekali.
Konstruksi
CD dengan lubang ini bukanlah apa yang terjadi pada jaman sekarang. Namun,
dasarnya sama. Sekarang, lobang atau ratanya diganti dengan transparan atau
buramnya salah satu lapisan pada CD yang namanya Photosensitive Dye. Nah,
lapisan ini yang menentukan pola deretan data 1 dan 0.
Mengapa
disebut CD burner? Karena itulah yang dikerjakannya, mem’bakar’ lapisan
Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram alias tidak transparan. Apa
yang terjadi apabila dia transparan? Bila transparan, maka dengan CD reader,
akan terbaca sebagai 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0.
Kok
jadi transparan dan buram sih istilahnya? Memang demikian, karena cara kerja CD
reader adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkannya ke keping
CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD reader) atau tidak. Apabila
dipantulkan (berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak
terbakar) berarti data ini adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah
pantulannya maka data ini adalah 0.
b.Cara Kerja DVD Player
Cara
Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena keduanya
memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke
arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan
CD maupun DVD.
DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker. Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:
Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.
- Sebuah laser dan lensa yang menjadi
perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan menggunakan
penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat kompatibel dengan
jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan panjang gelombang
780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650 nanometer.
- Trak mekanik (tracking mechanism)
yang merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam
mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem tracking
ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
Didalam DVD Player terdapat komponen berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format digital, seperti data video digital
Prinsip
kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari laser
ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus
dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan
terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer ,
karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki
jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis
pertama dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga
harus mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di
lapis kedua. Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan
polycarbonate dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen
opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang
dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi
kode-kode binary yang biasa disebut bit. Pekerjaan paling berat dalam sistem
pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan laser yang
harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada
tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan,
sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara
linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat
kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat ketika
mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD (yus)
(Sumber Data : Majalah
AUDIO-VIDEO edisi 25/Th.III/23 Desember 2001 hal 24)
Perawatan
CD Player dan CD
Sungguh
menyebalkan bila tiba-tiba lagu berhenti atau melompat saat menikmati CD
favorit sambil berkendara. Apa saja penyebabnya dan bagaimana pencegahannya?
MESKI kualitas suara daya tahannya lebih baik dari kaset audio, CD (compact disc) tetap rentan terhadap kerusakan. Hal ini biasanya terjadi akibat perilaku sembarangan atau kotornya udara di kabin mobil. Namun jika perlakuan dan perawatan dilakukan dengan benar dan rutin, umur pakai pun bisa panjang. Syarat itu berlaku baik terhadap head unit maupun keping CD.
MESKI kualitas suara daya tahannya lebih baik dari kaset audio, CD (compact disc) tetap rentan terhadap kerusakan. Hal ini biasanya terjadi akibat perilaku sembarangan atau kotornya udara di kabin mobil. Namun jika perlakuan dan perawatan dilakukan dengan benar dan rutin, umur pakai pun bisa panjang. Syarat itu berlaku baik terhadap head unit maupun keping CD.
"Faktor
utama penyebab lagu tiba-tiba berhenti adalah kotornya mata optik atau lensa
pembaca CD. Umumnya permukaan lensa tertutup kotoran berupa debu atau
jelaga," jelas Wahyu Tanuwidjaja dari Audio Workshop. Membuka kaca
GEJALA awal lensa kotor adalah permbacaan data CD yang meloncat-loncat (skip). Bila terus dibiarkan, akibat selanjutnya mata optik tak mau membaca sama sekali (error reading) sejak keping CD dimasukkan. Hal itu disebabkan tak sempurnanya sinar yang keluar dari lensa. Begitu pula pantulan jadi tak tertangkap sempurna.
GEJALA awal lensa kotor adalah permbacaan data CD yang meloncat-loncat (skip). Bila terus dibiarkan, akibat selanjutnya mata optik tak mau membaca sama sekali (error reading) sejak keping CD dimasukkan. Hal itu disebabkan tak sempurnanya sinar yang keluar dari lensa. Begitu pula pantulan jadi tak tertangkap sempurna.
Lalu, dari mana datangnya debu atau jelaga? Biasanya lensa lebih cepat kotor karena pengemudi sering membuka kaca saat berkendara atau mengoperasikan AC dengan mode sirkulasi. Hal ini menyebabkan debu dari luar termasuk jelaga dari asap knalpot diesel terbawa masuk. Bila ini yang terjadi, dalam waktu enam bulan saja lensa CD player sudah sangat kotor.
Walau
setiap unit single CD player sudah dilengkapi penyekat semacam karet atau kuas
di mulutnya, kemungkinan lensa kotor tetap besar. Hal itu karena ukuran jelaga
dan debu yang sangat kecil sehingga mudah masuk ke dalam head unit.
Jika
lensa sudah telanjur kotor, Anda bisa rnenggunakan pembersih CD player
berbentuk kepingan CD dengan bulu-bulu yang dilengkapi cairan pembersih. Tapi
cara itu kerap tak efektif. Solusinya, bawa saja head unit ke rumah audio untuk
dibersihkan.
Juga
tak disarankan membongkar dan membersihkan head unit sendiri. Soalnya proses
pembongkaran untuk mencapai lensa cukup rumit. Padahal biaya servis semacam itu
hanya sekitar Rp 50-60 ribu dan makan waktu 1-2 jam saja. Bukan jenis saku FAKTOR kedua adalah perlakuan terhadap keping
compact disc.
Terutama
pada permukaan tempat data direkam. Umumnya, produsen head unit membuat
penyekat di mulut lubang CD dari material khusus. Namun penyekat ini tetap bisa
menimbulkan goresan (scratch) pada kondisi keping CD baru.
Makin
sering CD dimasukan, goresan pun semakin banyak. Terlebih bila pada penyekat
ada kotoran yang agak keras. Sudah pasti goresan akan lebih dalam. Hal ini
menyebabkan permukaan CD kurang sempurna memantulkan sinar dari lensa. Akibat
yang terasa, pembacaan data jadi melompat-lompat (skip) atau malah tak terbaca.
Saat
menyimpan CD disarankan tak menggunakan penyimpan berbentuk saku. Karena kain
atau kertas halus di dasar kantung penyimpan mudah dihinggapi kotoran yang bisa
menimbulkan baret pada CD. Jauh lebih aman kotak penyimpanan seperti pembungkus
CD yang dilengkapi lingkaran pemegang di tengah.
Jika
permukaan CD sudah terlanjur kotor atau berjamur, Anda bisa menggunakan kain
halus untuk rnemhersihkannya. Namun hindari memakai tisu karena permukaannya
tak terlalu halus. Saat rnembersihkan, jangan ikuti alur guratan karena hal itu
justru bisa memunculkan goresan baru.
Lakukan gerakan mengelap dengan arah lurus dari pusat lingkaran ke sisi luar CD. Untuk menyamarkan goresan, Anda bisa gunakan wax pemoles bodi sebagai penambal dan membuat pembacaan lensa bisa kembali normal.
Memperbaiki
CD Player
VCD (Video Compact
Disc) merupakan salah satu alat perangkat elektronik rumah tangga yang
popular.VCD player merupakan alat elektronik yang bias menghilangkan stress,
Lhooo kok bisaaa….???.Karena dengan VCD Player seseorang bisa memutar musik
yang dia senangi,film atau bahkan juga bisa karaoke dengan keluarga.Tapi
bagaimana kloo VCD Player tersebut tiba-tiba mati atau gak nyala?? Pa ‘gak
nambah stress kita!!!.Jangan sedih dulu disini ada beberapa
cara/langkah-langkah untuk troubleshooting VCD.
Yang
dibutuhkan untuk menjadi montir tidak terlalu mahal, yaitu:
- Solder
kualitas baik, kalau bisa yang berbentuk tembakan dan tatakannya
- Penyedot
timah(desoldering) kualitas baik,biasanya yang panjang
- Timah
solder kualitas baik.
- Multitester
analog/digital
- Beberapa
buku elektronika dasar dan digital/reparasi
- Komponen-komponen
utama seperti resistor 1/4W hingga 10W, kapasitor tegangan tinggi,
transistor penguat standar buat monitor/TV, IC-IC amplifier, transistor
standar. Kesabaran dan hoby. Daripada Anda bawa ke tukang montir bayar
75-300rb, mending anda coba perbaiki sendiri dulu..
Prinsip Memperbaiki Perangkat
Elektronika
- Mencari
tahu kerusakan pada fuse/catu daya, transistor, resistor, ic atau
kapasitor dengan cara mengukurnya
- Mengganti
komponen yang rusak tersebut.
- Mentuning/mengetes
atau mengoptimalkan hasil (misal memutar trimpot, fokus pada flyback dll)
a. Mengukur
Komponen
Untuk mengukur nilai resistansi resistor :
1.
Tempelkan 2 buah pin multitester ke
kedua kaki resistor, baik yang belum disolder di PCB ataupun yang telah
disolder di PCB.
2. lihat nilai yang ditunjukkan pada
multitester
3.
jika multitetester menunjukkan nilai
yang sangat besar sekali, kemungkinan besar resistor putus. Umunya resistor
putus pada resistor daya tinggi 2-15W. Untuk memastikan keakuratan nilai
resistor, resistor yang terpasang di PCB dapat anda copot terlebih dahulu.
Jika terdapat
penyimpangan pengukuran > 20 %, sudah layaknya resistor tersebut diganti
dengan yang baru.
b.Mengukur Kapasitor
Untuk mengukur kapasitor, anda cukup lakukan hal berikut
:
1.
Hubungkan kedua pin + multitester ke anoda
kapasitor, dan pin – ke katoda kapasitor
2.
ubah dengan cepat susunan pin
multitester tersebut, jika multitester menunjukkan nilai tertentu dan berubah
secara perlahan (menurun), berarti kapasitor berada dalam keadaan bagus.
c.Mengukur Dioda
Untuk mengukur
dioda anda cukup menghubungkan kedua pin multitester dengan kaki dioda tersebut
jika dibolak balik menunjukkan nilai yang berbeda maka dioda dalam keadaan
bagus, jika dioda menunjukkan nilai yang sangat besar atau sangat kecil besar
kemungkinan dioda putus atau short yang harus segera diganti.
d.Mengukur
Transistor
Untuk mengukur transistor, cukup
kita pahami konsep mengenai anoda dan katoda pada dioda, jika transistor yang
diukur menunjukkan nilai perlawanan yang sangat besar sekali, maka transistor tersebut
dapat dianggap open/putus, jika transistor menunjukkan nilai yang sangat kecil
besar kemungkiann transistor short/jebol. Biasanya yang dijadikan sumber
referensi ialah pin Basis, dimana hasil pengukuran antara pin Basis - Collector
atau Basis - Emitor haruslah sama. Anda juga dapat menguji transistor standar
dengan melihat hFE yang dipasang pada multimeter digital, kalau nilainya masih
masuk akal ( 100-500) maka tuh transistor masih hidup.
e. Mengukur Transformator
Transformator
berfungsi mengubah besar tegangan sumber listrik menjadi tegangan yang
dinginkan. Contoh, tegangan 220V AC dapat diturunkan menjadi hanya 15AC
menggunakan transformator step down. Tegangan yang telah diturnkan ini
selanjutnya disearahkan dan diratakan menggunakan dioda dan kapasitor.
Untuk mengecek apakah transformator masih berfungsi dengan baik, anda ukur
tegangan AC di keluaran trafo tersebut, jika besarannya mendekati dengan yang
tertulis di badan trafo, berarti trafo masih bekerja dengan baik.
Kerusakan-kerusakan dan langkah-langkah troubleshooting
1.VCD Player mati/ led indikator dan layar tidak nyala
- Cek kabel AC (220 V) apa sudah tersambung dengan jala-jala listrik/PLN.
- Cek saklar on/off pada VCD Player.
- Cek regulator VCD.
2 Gambar pada TV normal tapi suara tidak ada
- Cek kabel audio yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
- Cek bagian audio pada VCD, kemungkinan IC penguat rusak
(
ganti IC LM 324 atau JRC 4558 ) atau ic audio pd eMPEG.
3
Suara ada tapi gambar tidak ada
- Cek kabel video yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
- Cek bagian video pada VCD kemungkinan penguat video rusak.
4 Gambar dan suara tidak ada padahal LCD/layar nyala normal
- Cek kabel audio
-Video yang menuju ke TV, mungkin putus/kurang connect.
- Cek bagian-bagian video dan audio.
- Bersihkan IC penguat video dan audio menggunakan thinner.
- Panasi IC dengan Blower/uap panas.
- Ganti Mpeg VCD.
5 Gambar macet-macet
- Cek optik VCD,bersihkan dengan kapas(cotton boat).
- Ganti kabel optiknya.
- Atur trimpot (Vr) yang ada didekat optik.
- Ganti optik.
6 Kaset tidak bisa keluar
- Kerusakan ada dibagiuan mekanik.
- Cek karet-karet pada mekanik.
- Cek dinamo pada mekanik.
- Cek gigi-gigi pada mekanik,kemudian beri pelumas(grease) pada gigi mekanik
- Cek kabel video yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
- Cek bagian video pada VCD kemungkinan penguat video rusak.
4 Gambar dan suara tidak ada padahal LCD/layar nyala normal
- Cek kabel audio
-Video yang menuju ke TV, mungkin putus/kurang connect.
- Cek bagian-bagian video dan audio.
- Bersihkan IC penguat video dan audio menggunakan thinner.
- Panasi IC dengan Blower/uap panas.
- Ganti Mpeg VCD.
5 Gambar macet-macet
- Cek optik VCD,bersihkan dengan kapas(cotton boat).
- Ganti kabel optiknya.
- Atur trimpot (Vr) yang ada didekat optik.
- Ganti optik.
6 Kaset tidak bisa keluar
- Kerusakan ada dibagiuan mekanik.
- Cek karet-karet pada mekanik.
- Cek dinamo pada mekanik.
- Cek gigi-gigi pada mekanik,kemudian beri pelumas(grease) pada gigi mekanik
tersebut.
- Cek gigi-gigi pada mekanik lagi,apakah ada yang sudah aus.
- Ganti gigi mekanik.
- Ganti mekanik.
- Cek gigi-gigi pada mekanik lagi,apakah ada yang sudah aus.
- Ganti gigi mekanik.
- Ganti mekanik.
Montir VCD/DVD
- Trafo VCD
biasanya murahan, cek dulu power supplynya masih bagus tidak.
- Tidak
banyak yang bisa dikutak katik di VCD/DVD. VCD/DVD itu paling biasa
sensor optiknya udah kotor sehingga susah baca cd Anda, pertama pastikan
anda bersihkan dengan bahan yang lembut seperti kapas, jangan sampai
tergores, kasih cairan seperti alkohol bolehlah.
- Kalau
masih tidak detect juga, coba putar potensio di deket optic tsb, kalau
tidak mau juga, kayaknya optic harus diganti.
- Kalau Anda
cek ternyata MPEGNya yang rusak, ada peluang mengganti mpeg baru.
Demikian jenis-jenis kerusakan dan cara mencari kerusakan pada VCD Player,semoga dapat bermanfaat dan kapan-kapan disambung lagi.
Sejarah
Penyimpanan Data (Data Storage)
By Slamet Riyanto
Perkembangan media penyimpanan data (data storage)
sejak komputer tercipta berubah sangat signifikan. Perbandingannya sangat
mencolok, sebagai contoh data yang tersimpan dalam sebuah media penyimpanan
sangat kecil, di bawah 4096 bits. Jika dikalkulasikan, 1 DVD setara dengan
90.000.000 punch card!!.
- Punch Card
Sejak tahun 1725 telah dirancang sebuah media untuk
menyimpan data yang diperkenalkan oleh seorang tokoh bernama Basile Bouchon
menggunakan sebuah kertas berforasi untuk menyimpan pola yang digunakan pada
kain. Namun pertama kali dipatenkan untuk penyimpanan data sekitar 23 September
1884 oleh Herman Hollerith – sebuah penemuan yang digunakan lebih dari 100
tahun hingga pertengahan 1970. Contoh di sini adalah bagaimana sebuah punch
card dapat berfungsi sebagai media penyimpanan, memiliki 90 kolom (90 column
punch card), terjadi tahun 1972. Jumlah data yang tersimpan dalam media
tersebut sangat kecil, dan fungsi utamanya bukanlah menyimpan data namun
menyimpan pengaturan (setting) untuk mesin yang berbeda.
- Punch Tape
Seorang tokoh bernama Alexander Bain merupakan
orang yang pertama kali mengetahui penggunaan paper tape yang biasanya
digunakan untuk mesin faksimili dan mesin telegram (tahun 1846). Setiap baris
tape menampilkan satu karakter, namun karena Anda dapat membuat fanfold dengan
mudah maka dapat menyimpan beberapa data secara signifikan menggunakan punch
tape dibandingkan dengan punch card.
- Selectron Tube
Pada tahun 1946 RCA mulai mengembagkan Selectron
Tube yang merupakan awal format memori komputer dan Selectron Tube terbesar
berukuran 10 inci yang dapat menyimpan 4096 bits Harga satu buah tabung sangat
mahal dan umurnya sangat pendek di pasaran.
- Magnetic Tape
Pada tahun 1950-an magnetic tape telah digunakan
pertama kali oleh IBM untuk menyimpan data. Saat sebuah rol magetic tape dapat
menyimpan data setara dengan 10.000 punch card, membuat magnetic tape sangat
populer sebagai cara menyimpan data komputer hingga pertengahan tahun 1980-an.
- Compact Cassette
Compact Cassette merupakan salah satu bagian dari
Magnetic Tape, dikarenakan sudah banyak dari kita yang telah memilikinya, hal
itu menjadi bagian yang khusus. Compact Cassette diperkenalkan oleh Philips
pada tahun 1963, namun tidak sampai tahun 1970 menjadi populer. Komputer,
seperti ZX Spectrum, Commodore 64 dan Amstrad CPC menggunakan kaset untuk
menyimpan data. Standar 90 menit Compact Cassette dapat menyimpan sekitar 700kB
hingga 1MB dari data tiap sisinya. Jika disetarakan dengan DVD, maka data dalam
Compact Cassette dapat dijalankan selama 281 hari.
- Magnetic Drum
Magnetic Drum memiliki panjang 16 inci yang bekerja
12.500 putaran tiap menit. Media ini digunakan untuk menunjang komputer IBM 650
sekitar 10.000 karakter dari Memori Utama.
- Floppy Disk
Pada tahun 1969, floppy disk pertama kali
diperkenalkan. Saat itu hanya bisa membaca (read-only), jadi ketika data
tersimpan tidak dapat dimodifikasi maupun dihapus. Ukurannya 8 inch dan dapat
menyimpan data sekitar 80kB. Empat tahun kemudian, floppy disk yang sama muncul
dan dapat menyimpan data sebanyak 256kB. Selain itu, memiliki kemampuan dapat
ditulis kembali (writeable). Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1990 lahir
disk dengan ukuran 3 inci yang dapat menyimpan data sekitar 250 MB, atau biasa
disebut juga Zip disk.
- World’s first hard drive
Tanggal 13 September 1956 , komputer IBM 305 RAMA dalam kondisi
tidak terselubungi. Komputer tidak mengalami perubahan sejak dapat menyimpan
data sekitar 4.4 MB (setara dengan 5 milyar karakter) – saat itu sudah menjadi
hal yang menakjubkan. Data tersimpan dalam 50 buah Magnetic Diks yang berukuran
24 inci. Lebih dari 1000 sistim dibangun dan diproduksi pada akhir tahun 1961.
IBM mengeluarkan seharga $3,200 per bulan untuk memproduksi komputer.
- Hard drive
Hard drive masih diproduksi di bawah pengembangan
yang tetap (konstan). Hitachi Deskstar 7K yang Anda lihat pada gambar di bawah
adalah hard drive pertama kali yang dapat menyimpan data 500GB setara dengan
120.000 World’s first hard drive IBM 305 RAMAC. Hal ini cenderung tiap tahun
kita dapat memperoleh drive yang dapat menyimpan data secara cepat dengan harga
murah.
- Laser Disk
Tahun 1958, Laser Disk ditemukan namun tidak sampai
tahun 1972 untuk pertama kalinya Video Disk didemonstrasikan kepada publik.
Enam tahun kemudian, yaitu tahun 1978, sudah tersedia di beberapa pasaran. Hal
yang tidak mungkin menyimpan data pada disk, namun mereka dapat menyimpan data
dalam bentuk video dan gambar secara signifikan dengan kualitas tinggi lebih
canggih dari teknik pada VHS.
- Compact Disk
Compact disk muncul bermula dari penemuan Laser
Disk, namun berukuran lebih kecil. Dikembangkan oleh kerjasama antara SONY dan
Philips pada tahun 1979 dan Compact Disk sangat berlimpah di pasaran pada tahun
1982. Sekarang tipe CD dapat menyimpan data sebesar 700MB.
- DVD
DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video
Disc) merupakan dasar dari CD menggunakan teknologi laser yang berbeda.
Panjang gelombang laser menggunakan 780nm sinar inframerah (standar CD
menggunakan 625 nm hingga 650nm sinar inframerah) yang membuatnya memungkinkan
menyimpan data pada space yang sama. Dua lapisan DVD dapat menyimpan data
sebesar 8.5 GB.
- Media Penyimpanan Masa
Depan
Ada beberapa media penyimpanan data modern seperti
kartu memori (memory card), kita tidak memiliki hal semacam itu, namun dalam
perkembangan masa depan ada kemungkinan me-launching Blu-Ray dan HD DVD –
persaingan dua format sebagai pengganti compact disc yang dapat menyimpan data
lebih banyak.
Apa yang akan Anda ucapkan jika suatu saat memiliki Holographic Versatile Disc (HVD) yang dapat menyimpan data 160 kali lebih banyak dari Blu-Ray Disc. Kemampuan menyimpa data hingga 3.9 TB (Tera Byte) dalam sebuah disk atau secara dengan 4.600 – 11.900 jam menjalankan video menggunakan MPEG4.
Apa yang akan Anda ucapkan jika suatu saat memiliki Holographic Versatile Disc (HVD) yang dapat menyimpan data 160 kali lebih banyak dari Blu-Ray Disc. Kemampuan menyimpa data hingga 3.9 TB (Tera Byte) dalam sebuah disk atau secara dengan 4.600 – 11.900 jam menjalankan video menggunakan MPEG4.
7.2 Menyebutkan
jenis-jenis CD
·
Media penyimpanan CD (Compact Disk)
“Rahasia Dibalik Kepingan CD Dan Bagaimana CD Player Membacanya”
Media penyimpanan CD (Compact Disk) sudah tidak asing lagi
di lingkungan masyarakat. CD bisa digunakan untuk menyimpan data musik, film,
playstation, program/data komputer, foto digital dan masih banyak lagi. Alat
untuk merekam CDpun harganya kian terjangkau, tidak sampai setengah juta rupiah
sudah bisa dibeli. CD dengan diameter 4.8 inchi (atau +/- 12cm) dapat menyimpan
data musik sampai 80 menit atau data komputer sekitar 700Mbyte. Namun demikian
masih banyak yang belum mengetahui bagaimana sebenarnya format penyimpanan data
didalam CD dan bagaimana cara CD/VCD player menjalankan program/data yang
disimpan didalam CD.
CD tersusun dari lapisan polycarbonate plastic dengan
tebal +/- 1.2mm. Selama proses fabrikasi lapisan ini di press sedemikianrupa
dan kemudian dibentuk track atau jalur penyimpanan datanya. Setelah itu
aluminium ditaburkan diatasnya sehingga membentuk lapisan yang lebih tipis
untuk menutupi jalur track data. Proses selanjutnya yaitu memberikan lapisan
acrylic untuk melindungi lapisan aluminium. Pada lapisan acrylic ini, yang
nantinya akan disablon untuk memberi label / judul pada CD. Irisan melintang
sebuah CD dapat dilihat pada gambar.
Penyimpanan data pada CD membentuk jalur Spiral melingkar
dari bagian dalam menuju ke bagian luar. Setiap data digital yang dituliskan ke
CD akan meninggalkan seperti benjolan yang berbentuk balok dengan ukuran lebar
0.5 micron (1micron =1.10-6meter), panjangnya minimal 0.83 micron
(tergantung panjang datanya) dan tinggi 125 nanomater. (1 nanometer = 1.10-9meter).
Benjolan seperti balok ini sering disebut sebagai pits yang nampak seperti
lembaran pita pada sisi aluminium. Akan tetapi apabila pits ini disinari dengan
laser, maka laser akan tetap membaca seperti benjolan – benjolan balok. Ukuran
yang sangat kecil sekali untuk ukuran manusia, seandainya track ini bisa
dikeluarkan dari spiralnya maka akan didapatkan panjang pita +/- 5 kM.
Untuk membaca data pada CD, CD player harus mempunyai
sistem mekanis yang presisi agar bisa mengikuti jalur pits yang kecil. Tiga komponen utama yang terdapat pada CD player adalah :
Drive Motor yang memutar CD, motor disini mempunyai kontrol presisi yang tinggi
untuk berputar 200 sampai 500 rpm tergantung track mana yang akan dibaca.
Komponen yang kedua adalah Lens System dan Laser yang akan membaca pits.
Komponen yang ketiga yaitu Tracking Mechanism yang akan menggerakkan laser
sehingga sinar laser dapat mengikuti jalur / track yang berbentuk spiral,
sistem tracking ini dapat menggerakkan laser pada orde micron
Data yang
telah dibaca oleh sinar laser ini adalah data - data (berupa bit – bit)
digital. Dengan tehnologi microcomputer yang telah dipasang pada CD player maka
data – data digital ini akan diolah menjadi data yang bisa dimengerti dan
selanjutnya data ini akan dikirimkan ke rangkaian elektronik yang disebut
dengan DAC (Digital to Analog Converter). Keluaran dari DAC ini dapat berupa
musik, atau film tergantung dari jenis data yang disimpan.
1.
Optical Disk
Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data di optical disk mulai diperkenalkan dengan
diluncurkannya Digital Audio Compact Disc.
Setelah itu mulai berkembanglah teknologi penyimpanan pada optical disk ini.
a. Proses Tulis dan Baca
Baik CD-Audio maupun CD-ROM memakai teknologi yang sama,
yaitu sama-sama terbuat dari resin (polycarbonate), dan dilapisi oleh permukaan
yang sangat reflektif seperti aluminium. Informasi direkam secara digital
sebagai lubang-lubang mikroskopik pada permukaan yang reflektif. Proses ini
dilakukan dengan menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang
berlubang mikroskopik ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening.
Gambar 1.20
CD dan DVD
Informasi dibaca dengan menggunakan laser berintensitas
rendah yang menyinari lapisan bening tersebut sementara motor memutar disk.
Intensitas laser tersebut berubah setelah mengenai lubang-lubang tersebut
kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian
dikonversikan menjadi data digital.
b. Erasable
Optical Disk (CD R/W)
Kemajuan terbaru dari optical disc ini adalah disk yang
dapat ditulis ulang. Pada sistem ini, energi laser digunakan secara
bersama-sama dengan prinsip medan
magnet untuk menulis dan membaca informasi. Pada proses tulis, laser memanasi
titik pada disk yang hendak diproses. Kemudian setelah itu medan magnet dapat mengubah arah medan titik tersebut
sementara temperaturnya ditingkatkan. Karena proses tersebut tidak mengubah disk secara fisik maka proses
penulisan dapat dilakukan berulang-ulang. Pada proses baca, arah medan magnet
yang telah dipolarisasi tersebut akan membelokkan sinar laser dnegan arah
tertentu, sehingga terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian
dikonversikan menjadi data digital.
c. Kecepatan Baca CD-ROM drive
Satuan X pada CDROM drive (pada umumnya) sebenarnya mengacu
pada kecepatan baca dari CD tersebut di track terluar (jika track terluar
terpakai alias CD-nya penuh). Sedangkan kecepatan baca di track terdalamnya
jauh lebih lambat. Misalkan ada CD-ROM drive 48X ‘max’, itu berarti kecepatan
baca track terluarnya 40x namun untuk track terdalamnya hanya 19x.
Yang utama sebenarnya bukan hanya
kecepatan putar yang ditingkatkan, namun sistem pembacaan, route data, mode
transfer, interface, dll, seperti yang dilakukan Kenwood 52X dengan teknologi
TrueX-nya dimana dengan kecepatan putar hanya ‘1/2’ dari CD biasa misal 48x,
bisa memberikan kecepatan transfer merata (dalam dan luar) antara 45-52x di
seluruh permukaan CD.
Gambar 1.22 Bentuk fisik sebuah CDROM
CD-ROM
(compact disc read-only memory)
adalah media penyimpanan optik read-only (hanya bisa dibaca) yang dapat
menyimpan data sampai 682 MB (sekitar 333.000
halaman teks). Pengaksesan data dari CD-ROM lebih cepat dibanding flopy
disk tetapi lebih lambat dibanding hard drive modern.
3. Flash Disk
Flash Disk
merupakan eksternal memory yang dapat digunakan untuk menyimpan data dengan
kapasitas besar. Inteface pada flash disk ini memanfaatkan slot USB yang ada
pada komputer. Kapasitas flash disk
yang beredar saat ini mulai dari 128 MB hingga diatas 1 GB.
Subscribe to:
Posts (Atom)