Monday, April 15, 2013

Cara kerja VCD Player

Menjelaskan Cara kerja
a. Cara kerja VCD Player
cd-gambar.jpg
Kepingan CD
Mungkin ada beberapa teman-teman yang ingin mengetahui cara bekerjanya CD player. Nah, mungkin ini bisa menjadi gambaran.
Suara yang ditangkap oleh alat pemroses suara memiliki tipe data digital yangmana datanya dinyatakan dalam bilangan biner, yaitu 0 dan 1. Serangkaian 0 dan 1 ini merepresentasikan suatu nilai sendiri yangmana dengan decoder tertentu akan menghasilkan nilai yang diinginkan (data yang diperoleh tidak rusak/sesuai).
Pada kepingan CD, data 0 diperoleh dari ‘lubang’ yang dibuat oleh CD writer, sedangkan data 1 tidak memiliki ‘lubang’. Jadi, deretan data seperti 1011, dalam bentuk fisik akan menjadi: rata-lubang-rata-rata.  Lubang ini dimensinya sangat kecil sekali.
Konstruksi CD dengan lubang ini bukanlah apa yang terjadi pada jaman sekarang. Namun, dasarnya sama. Sekarang, lobang atau ratanya diganti dengan transparan atau buramnya salah satu lapisan pada CD yang namanya Photosensitive Dye. Nah, lapisan ini yang menentukan pola deretan data 1 dan 0.
Mengapa disebut CD burner? Karena itulah yang dikerjakannya, mem’bakar’ lapisan Photosensitive Dye ini sehingga menjadi lebih buram alias tidak transparan. Apa yang terjadi apabila dia transparan? Bila transparan, maka dengan CD reader, akan terbaca sebagai 1, sedangkan bila buram akan terbaca 0.
Kok jadi transparan dan buram sih istilahnya? Memang demikian, karena cara kerja CD reader adalah dengan melihat apakah cahaya laser yang ditembakkannya ke keping CD dipantulkan kembali ke sensor (pada CD reader) atau tidak. Apabila dipantulkan (berarti lapisan Photosensitive Dye-nya transparan alias tidak terbakar) berarti data ini adalah 1, apabila tidak ada pantulannya atau lemah pantulannya maka data ini adalah 0.
b.Cara Kerja DVD Player
mesindvd01.jpga.jpgmesindvd02.jpg

Cara Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD.

DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker. Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:

  1. Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.

  1. Sebuah laser dan lensa yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan menggunakan penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650 nanometer.
  2. Trak mekanik (tracking mechanism) yang merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem tracking ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
    Didalam DVD Player terdapat komponen berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format digital, seperti data video digital
Prinsip kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer , karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua. Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang biasa disebut bit. Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD (yus)
(Sumber Data : Majalah AUDIO-VIDEO edisi 25/Th.III/23 Desember 2001 hal 24)

Perawatan CD Player dan CD
Sungguh menyebalkan bila tiba-tiba lagu berhenti atau melompat saat menikmati CD favorit sambil berkendara. Apa saja penyebabnya dan bagaimana pencegahannya?

MESKI kualitas suara daya tahannya lebih baik dari kaset audio, CD (compact disc) tetap rentan terhadap kerusakan. Hal ini biasanya terjadi akibat perilaku sembarangan atau kotornya udara di kabin mobil. Namun jika perlakuan dan perawatan dilakukan dengan benar dan rutin, umur pakai pun bisa panjang. Syarat itu berlaku baik terhadap head unit maupun keping CD.
"Faktor utama penyebab lagu tiba-tiba berhenti adalah kotornya mata optik atau lensa pembaca CD. Umumnya permukaan lensa tertutup kotoran berupa debu atau jelaga," jelas Wahyu Tanuwidjaja dari Audio Workshop. Membuka kaca
GEJALA awal lensa kotor adalah permbacaan data CD yang meloncat-loncat (skip). Bila terus dibiarkan, akibat selanjutnya mata optik tak mau membaca sama sekali (error reading) sejak keping CD dimasukkan. Hal itu disebabkan tak sempurnanya sinar yang keluar dari lensa. Begitu pula pantulan jadi tak tertangkap sempurna.

Lalu, dari mana datangnya debu atau jelaga? Biasanya lensa lebih cepat kotor karena pengemudi sering membuka kaca saat berkendara atau mengoperasikan AC dengan mode sirkulasi. Hal ini menyebabkan debu dari luar termasuk jelaga dari asap knalpot diesel terbawa masuk. Bila ini yang terjadi, dalam waktu enam bulan saja lensa CD player sudah sangat kotor.
Walau setiap unit single CD player sudah dilengkapi penyekat semacam karet atau kuas di mulutnya, kemungkinan lensa kotor tetap besar. Hal itu karena ukuran jelaga dan debu yang sangat kecil sehingga mudah masuk ke dalam head unit.
Jika lensa sudah telanjur kotor, Anda bisa rnenggunakan pembersih CD player berbentuk kepingan CD dengan bulu-bulu yang dilengkapi cairan pembersih. Tapi cara itu kerap tak efektif. Solusinya, bawa saja head unit ke rumah audio untuk dibersihkan.
Juga tak disarankan membongkar dan membersihkan head unit sendiri. Soalnya proses pembongkaran untuk mencapai lensa cukup rumit. Padahal biaya servis semacam itu hanya sekitar Rp 50-60 ribu dan makan waktu 1-2 jam saja. Bukan jenis saku  FAKTOR kedua adalah perlakuan terhadap keping compact disc.
Terutama pada permukaan tempat data direkam. Umumnya, produsen head unit membuat penyekat di mulut lubang CD dari material khusus. Namun penyekat ini tetap bisa menimbulkan goresan (scratch) pada kondisi keping CD baru.
Makin sering CD dimasukan, goresan pun semakin banyak. Terlebih bila pada penyekat ada kotoran yang agak keras. Sudah pasti goresan akan lebih dalam. Hal ini menyebabkan permukaan CD kurang sempurna memantulkan sinar dari lensa. Akibat yang terasa, pembacaan data jadi melompat-lompat (skip) atau malah tak terbaca.
Saat menyimpan CD disarankan tak menggunakan penyimpan berbentuk saku. Karena kain atau kertas halus di dasar kantung penyimpan mudah dihinggapi kotoran yang bisa menimbulkan baret pada CD. Jauh lebih aman kotak penyimpanan seperti pembungkus CD yang dilengkapi lingkaran pemegang di tengah.
Jika permukaan CD sudah terlanjur kotor atau berjamur, Anda bisa menggunakan kain halus untuk rnemhersihkannya. Namun hindari memakai tisu karena permukaannya tak terlalu halus. Saat rnembersihkan, jangan ikuti alur guratan karena hal itu justru bisa memunculkan goresan baru.



Lakukan gerakan mengelap dengan arah lurus dari pusat lingkaran ke sisi luar CD. Untuk menyamarkan goresan, Anda bisa gunakan wax pemoles bodi sebagai penambal dan membuat pembacaan lensa bisa kembali normal.


Memperbaiki CD Player
VCD (Video Compact Disc) merupakan salah satu alat perangkat elektronik rumah tangga yang popular.VCD player merupakan alat elektronik yang bias menghilangkan stress, Lhooo kok bisaaa….???.Karena dengan VCD Player seseorang bisa memutar musik yang dia senangi,film atau bahkan juga bisa karaoke dengan keluarga.Tapi bagaimana kloo VCD Player tersebut tiba-tiba mati atau gak nyala?? Pa ‘gak nambah stress kita!!!.Jangan sedih dulu disini ada beberapa cara/langkah-langkah untuk troubleshooting VCD.
Yang dibutuhkan untuk menjadi montir tidak terlalu mahal, yaitu:
  • Solder kualitas baik, kalau bisa yang berbentuk tembakan dan tatakannya
  • Penyedot timah(desoldering) kualitas baik,biasanya  yang panjang
  • Timah solder kualitas baik.
  • Multitester analog/digital
  • Beberapa buku elektronika dasar dan digital/reparasi
  • Komponen-komponen utama seperti resistor 1/4W hingga 10W, kapasitor tegangan tinggi, transistor penguat standar buat monitor/TV, IC-IC amplifier, transistor standar. Kesabaran dan hoby. Daripada Anda bawa ke tukang montir bayar 75-300rb, mending anda coba perbaiki sendiri dulu..


Prinsip Memperbaiki Perangkat Elektronika

    1. Mencari tahu kerusakan pada fuse/catu daya,  transistor, resistor, ic atau kapasitor dengan cara mengukurnya
    2. Mengganti komponen yang rusak tersebut.
    3. Mentuning/mengetes atau mengoptimalkan hasil (misal memutar trimpot, fokus pada flyback dll)





a. Mengukur Komponen
Untuk mengukur nilai resistansi resistor :
1.      Tempelkan 2 buah pin multitester ke kedua kaki resistor, baik yang belum disolder di PCB ataupun yang telah disolder di PCB.
2.      lihat nilai yang ditunjukkan pada multitester
3.      jika multitetester menunjukkan nilai yang sangat besar sekali, kemungkinan besar resistor putus. Umunya resistor putus pada resistor daya tinggi 2-15W. Untuk memastikan keakuratan nilai resistor, resistor yang terpasang di PCB dapat anda copot terlebih dahulu.
Jika terdapat penyimpangan pengukuran > 20 %, sudah layaknya resistor tersebut diganti dengan yang baru.

b.Mengukur Kapasitor
Untuk mengukur kapasitor, anda cukup lakukan hal berikut :
1.      Hubungkan kedua pin + multitester ke anoda kapasitor, dan pin – ke katoda kapasitor
2.      ubah dengan cepat susunan pin multitester tersebut, jika multitester menunjukkan nilai tertentu dan berubah secara perlahan (menurun), berarti kapasitor berada dalam keadaan bagus.

c.Mengukur Dioda
Untuk mengukur dioda anda cukup menghubungkan kedua pin multitester dengan kaki dioda tersebut jika dibolak balik menunjukkan nilai yang berbeda maka dioda dalam keadaan bagus, jika dioda menunjukkan nilai yang sangat besar atau sangat kecil besar kemungkinan dioda putus atau short yang harus segera diganti.

d.Mengukur Transistor
Untuk mengukur transistor, cukup kita pahami konsep mengenai anoda dan katoda pada dioda, jika transistor yang diukur menunjukkan nilai perlawanan yang sangat besar sekali, maka transistor tersebut dapat dianggap open/putus, jika transistor menunjukkan nilai yang sangat kecil besar kemungkiann transistor short/jebol. Biasanya yang dijadikan sumber referensi ialah pin Basis, dimana hasil pengukuran antara pin Basis - Collector atau Basis - Emitor haruslah sama. Anda juga dapat menguji transistor standar dengan melihat hFE yang dipasang pada multimeter digital, kalau nilainya masih masuk akal ( 100-500) maka tuh transistor masih hidup.

e. Mengukur Transformator
Transformator berfungsi mengubah besar tegangan sumber listrik menjadi tegangan yang dinginkan.  Contoh, tegangan 220V AC dapat diturunkan menjadi hanya 15AC menggunakan transformator step down.  Tegangan yang telah diturnkan ini selanjutnya disearahkan dan diratakan menggunakan dioda dan kapasitor.  Untuk mengecek apakah transformator masih berfungsi dengan baik, anda ukur tegangan AC di keluaran trafo tersebut, jika besarannya mendekati dengan yang tertulis di badan trafo, berarti trafo masih bekerja dengan baik.



Kerusakan-kerusakan dan langkah-langkah troubleshooting

1.VCD Player mati/ led indikator dan layar tidak nyala
    - Cek kabel AC (220 V) apa sudah tersambung dengan jala-jala listrik/PLN.
    - Cek saklar on/off pada VCD Player.
    - Cek regulator VCD
.

2 Gambar pada TV normal tapi suara tidak ada
    - Cek kabel audio yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
    - Cek bagian audio pada VCD, kemungkinan IC penguat rusak
( ganti IC LM 324 atau JRC 4558 ) atau ic audio pd eMPEG.
3 Suara ada tapi gambar tidak ada
    - Cek kabel video yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect.
    - Cek bagian video pada VCD kemungkinan penguat video rusak.

4 Gambar dan suara tidak ada padahal LCD/layar nyala normal
    - Cek kabel audio
    -Video yang menuju ke TV, mungkin putus/kurang connect.
    - Cek bagian-bagian video dan audio.
    - Bersihkan IC penguat video dan audio menggunakan thinner.
    - Panasi IC dengan Blower/uap panas.
    - Ganti Mpeg VCD.


5 Gambar macet-macet
    - Cek optik VCD,bersihkan dengan kapas(cotton boat).
    - Ganti kabel optiknya.
    - Atur trimpot (Vr) yang ada didekat optik.
    - Ganti optik.


6 Kaset tidak bisa keluar
    - Kerusakan ada dibagiuan mekanik.
    - Cek karet-karet pada mekanik.
    - Cek dinamo pada mekanik.
    - Cek gigi-gigi pada mekanik,kemudian beri pelumas(grease) pada gigi mekanik
tersebut.
    - Cek gigi-gigi pada mekanik lagi,apakah ada yang sudah aus.
    - Ganti gigi mekanik.
    - Ganti mekanik.

 Montir VCD/DVD
  1. Trafo VCD biasanya murahan, cek dulu power supplynya masih bagus tidak.
  2. Tidak banyak yang bisa dikutak katik di VCD/DVD.  VCD/DVD itu paling biasa sensor optiknya udah kotor sehingga susah baca cd Anda, pertama pastikan anda bersihkan dengan bahan yang lembut seperti kapas, jangan sampai tergores, kasih cairan seperti alkohol bolehlah.
  3. Kalau masih tidak detect juga, coba putar potensio di deket optic tsb, kalau tidak mau juga, kayaknya optic harus diganti.
  4. Kalau Anda cek ternyata MPEGNya yang rusak, ada peluang mengganti mpeg baru.

Demikian jenis-jenis kerusakan dan cara mencari kerusakan pada VCD Player,semoga dapat bermanfaat dan kapan-kapan disambung lagi.


1 comment: